Pameran Tunggal Satu Karya di Studio “Kutunggu di Pojok Ngasem”

Presentasi tunggal satu karya berjudul “Polisi Tidur” (Yaksa, 2018) di dinding studio podcast “Kutunggu di Pojok Ngasem”, UWM, Komplek Dalem Mangkubumen Yogyakarta. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

YOGYAKARTA, HUMANISMA – Mengawali tayangan perdana podcast-nya, kanal “Kutunggu di Pojok Ngasem” (KPN) meluncurkan video podcast bertajuk “Tetap Optimis di Saat Pandemi” menghadirkan Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Edy Suandi Hamid. Dalam obrolan santai Rektor UWM memaparkan kiat-kiat untuk tetap optimis menghadapi pandemi COVID-19 ini dalam perikehidupan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Edy Suandi Hamid menyampaikan, sebagai kampus yang berbasis budaya, aspek-aspek yang terkait budaya tangible-intangible harus dimunculkan. Edy berharap periode saat ini dan selanjutnya hal tersebut bukan hanya sebagai slogan, tetapi betul-betul terimplementasi dalam program-program riil.

“UWM peduli pada aspek-aspek kebudayaan -bukan hanya seni saja- namun budaya dalam arti yang luas terkait dengan pola pikir, pola tindak, pola perasaan bermasyarakat sesuai budaya yang hidup dan berkembang utamanya di DIY.” jelas Edy Suandi Rabu (21/10) siang.

Selain obrolan podcast, ada hal menarik dalam acara tersebut yakni presentasi karya seni rupa di studio podcast. Pada edisi perdana, lukisan berjudul “Polisi Tidur” karya Yaksa Agus dalam medium cat akrilik di atas kanvas berukuran 145 cm x 180 cm dipajang di dinding studio podcast.

“Itu karya tahun 2018. Karya dengan judul yang sama dalam medium lebih kecil 30 cm x 80 cm pernah saya buat pada tahun 2013.” jelas Yaksa saat ditemui di studionya, Rabu (21/10) sore.

Oleh Yaksa, karya tersebut dibuatkan narasi melengkapi karya yang ada dan dimasukkan pada Yaksapedia, sebuah khasanah ringan membaca realitas yang bisa jadi itu guyonan/lelucon, othak-athik gathuk, atau bahkan mungkin sebuah satire. Selain “Polisi Tidur” masih ada tiga karya yang di Yaksapedia-kan diantaranya Bajingan, dan Indro Pylox.

Pengelola KPN Puji Qomariyah menjelaskan pameran tunggal satu karya (solo artwork exhibition/SAE) adalah sebuah program untuk memberikan ruang-tempat presentasi karya dua-tiga matra dan multimedium dari seniman-perupa dalam ukuran kecil-sedang, dibawah 150 cm berupa 1 karya ukuran sedang dan beberapa karya berukuran kecil. Seniman-perupa terlibat diundang oleh pengelola  untuk mempresentasikan karyanya di dinding studio “Kutunggu di Pojok Ngasem” yang berada di kampus UWM komplek Salem Mangkubumen Yogyakarta.

“Kedua program (podcast dan SAE) adalah dua program yang terpisah namun dihelat dalam ruang yang sama. Hingga saat ini sudah mengundang 20 seniman-perupa lintas generasi, lintas disiplin seni, dengan membuka seluas-luasnya bagi seniman-perupa muda dan seniman nonakademik. Pada periode pertama Oktober 2020 – Juli 2021 terdapat 6 (enam) seniman-perupa muda, 5 (lima) seniman nonakademik, dan 9 seniman-perupa eksperimental. Presentasi ke-20 seniman-perupa sudah terjadwal berbarengan dengan jadwal podcast per 2 mingguan.” jelas Puji saat dihubungi, Kamis (22/10) siang.

Puji menambahkan kunjungan studio langsung terbatas untuk menyaksikan karya yang sedang dipresentasikan pihaknya membatasi kunjungan internal sivitas akademika UWM serta sesi kunjungan tamu dari luar.

“Presentasi karya berlangsung 7-9 hari untuk setiap seniman. Untuk kunjungan langsung terbatas harus mematuhi protokol kesehatan yang ada, serta melakukan reservasi terlebih dahulu untuk memastikan sesi waktu kunjungan yang tersedia. Silakan menghubungi Biro 3 UWM.” pungkas Puji.

Presentasi tunggal satu karya dari seniman-perupa Yaksa Agus di studio podcast “Kutunggu di Pojok Ngasem” berlangsung hingga 28 Oktober 2020.

Informasi kedua program (podcast dan solo artwork exhibition)bisa diakses pada laman www. http://new.widyamataram.ac.id/ ataupun mengikuti kanal-kanal media sosial instagram @humas.uwm, facebook @Kehumasan WidyaMataram, twitter @humasuwm, dan YouTube @Universitas Widya Mataram dan Kutunggu di Pojok Ngasem.

Berikut ketentuan Kunjungan Langsung Terbatas:

  1. Studio membatasi kunjungan internal sivitas akademika UWM dalam dua sesi: siang (11.30-12.00) dan sore (16.00-16.30) dengan durasi kunjungan maksimal 10 menit.
  2. Sesi kunjungan tamu dari luar pada sore hari (16.30 – 17.00). Permohonan kunjungan disampaikan melalui Biro 3 UWM (Wahyu Widodo : +62 853-2808-1332).
  3. Pemeriksaan temperatur badan saat kedatangan. Pengunjung dengan temperatur badan diatas 37.5 °C tidak diperbolehkan masuk ke pelataran Dalem Mangkubumen dan dihimbau untuk segera menghubungi badan kesehatan
  4. Area cuci tangan dan hand sanitizer disediakan di sekitar Dalem Mangkubumen. Pengunjung akan diarahkan untuk mencuci tangan saat kedatangan.
  5. Pengunjung wajib hadir maksimal 10 menit sebelum kunjungan langsung terbatas dengan terlebih dahulu melapor pada petugas keamanan rektorat UWM untuk keperluan protokol kesehatan.
  6. Dalam setiap sesi dibatasi maksimal 1 orang tamu undangan/masyarakat yang masuk ke dalam studio dalam waktu bersamaan.
  7. Tempat duduk pengunjung diatur dalam jarak aman. Pengunjung tidak diperkenankan memindahkan kursi yang ada.
  8. Tamu dari luar yang disetujui permohonan kunjungannya wajib melakukan RESERVASI mengkonfirmasi kehadiranya terlebih dahulu melalui Biro-3 UWM sesuai jadwal yang telah ditentukan.
  9. Tamu dari luar DIY atau lepas bepergian dari luar DIY dalam kurun waktu 14 hari, harus melengkapi diri dengan membawa surat keterangan kesehatan dengan hasil rapid test non-reaktif atau PCR/Swab negatif.
  10. Pengunjung wajib menggunakan masker selama berada di lingkungan Dalem Mangkubumen.
  11. Pengunjung harus berada dalam kondisi sehat dengan suhu tubuh dibawah 37,50 C.
  12. Pengunjung wajib menjaga jarak aman satu sama lain.
  13. Pengunjung wajib mencuci tangan sebelum memasuki ruang pamer.
  14. Pengunjung membawa sendiri kelengkapan pribadi.
  15. Pengunjung tidak diperkenankan menyentuh karya.

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑